Pengertian
Keluarga
KELUARGA
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan
warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak mereka. Keluarga merupakan
unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam
masyarakat.
Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena
adanya perkawinan pria dan wanita. Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah
lembaga social sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan
atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family) :
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Keluarga tua (extended family) : Keluarga
kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat oleh
hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal bersama
yang besar.
Keluarga Individu tersebut merupakan salah satu
keturunan.
Fungsi keluarga secara umum menurut Munandar
Soelaeman adalah:
1. Pengatur seksual
Hidup bersama atas dasar suka sama suka (kumpul
kebo).Pergundikan
Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya (jaman
praindustri masyarakat barat) atau Raja dengan Selir.
Melahirkan anak pada masa tunangan.
Perzinahan, sang lelaki sudah menikah ataupun sang
wanita sudah menikah.
Kehidupan bersama seorang yang bertarak (celibate,
pastoral, biarawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup
bertarak atau yang tidak bertarak.
Perzinahan, kedua-duanya telah menikah.
Kehidupan bersama wanita yang berkasta tinggi dengan
lelaki berkasta rendah.
incest (hubungan seksual dalamsatu keluarga),
saudara lelaki dengan saudara perempuan, bapak dengan anak perempuan, ibu
dengan anak lelaki.
2. Reproduksi
3. Sosialisasi
4. Pemeliharaan
5. Penempatan anak didalam masyarakat
6. Pemuas kebutuhan perorangan
7. Kontrol social William J. Goode (1983) menyusun
jenis-jenis penyimpangan social dalam pengaturan seksual menurut ketidak
seimbangan dalam struktur sosial
Sumber:achmadsaugi
dan benediktusricardostisi